Pastikan tubuh anak terhidrasi dengan baik untuk menghindari heat stroke/Net
Pastikan tubuh anak terhidrasi dengan baik untuk menghindari heat stroke/Net
KOMENTAR

ASIA sedang dilanda gelombang panas. Cuaca panas ekstrem ini menimbulkan banyak korban jiwa. Terbaru, dua anak asal Malaysia meninggal dunia karena mengalami heat stroke. Keduanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Menurut AF, orang tua korban, bayinya yang baru berusia 19 bulan sebelumnya mengalami gejala batuk-batuk dan muntah selama kurang lebih 1 minggu. Menurut hasil otopsi, anaknya meninggal dunia karena heat stroke dengan kondisi tubuh terhidrasi dan paru-parunya menciut.

Sedangkan korban anak lain berusia 11 tahun. Sang Ibu mengaku, dokter mengatakan bahwa ginjal dan hati Sang Anak telah ‘terbakar’ dan isinya sudah kosong. Bahkan, air dan darah dalam tubuhnya sudah ‘kering’.

Fakta-fakta ini cukup mengejutkan, karena sejauh ini masyarakat menganggap gelombang panas yang terjadi beberapa waktu lalu, termasuk di Indonesia, tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan, utamanya anak-anak.

Heat stroke itu berbahaya

Banyak ahli yang mengatakan, heat stroke akibat gelombang panas tidak bisa dianggap remeh. Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital BSD Rudy Kurniawan menjelaskan, pitam panas (heat stroke) adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan ketika tubuh tidak lagi sanggup mengontrol suhu tubuh.

Dalam kondisi ini, suhu tubuh akan naik dengan cepat, mekanisme tubuh dalam mengatur keringat akan mengalami kegagalan dan tubuh kehilangan kemampuan untuk menurunkan suhu.

Heat stroke bisa meningkatkan suhu seseorang hingga mencapai 40 derajat Celsius, bahkan lebih. Padahal, batas suhu tubuh manusia adalah 38 derajat Celsius.

Ketika suhu tubuh sudah melebihi 38,5 derajat Celsius, maka kondisi ini disebut hipertermia, kondisi yang sangat serius dan membutuhkan penanganan cepat. Jika tidak, maka menyebabkan disabilitas permanen, bahkan kematian.

Kenali gejala heat stroke pada anak

Ada beberapa gejalal yang perlu diwaspadai ketika berhadapan dengan heat stroke, selain membuat anak menjadi sangat rewel, yaitu:

  • Suhu tubuh yang tinggi, bisa mencapai 40 derajat Celsius atau lebih.
  • Terjadi perubahan perilaku, seperti kebingungan dan mengigau.
  • Perubahan dalam berkeringat, kulit biasanya akan terasa panas dan kering saat disentuh.
  • Mual dan muntah.
  • Kulit memerah.
  • Napas menjadi lebih cepat.
  • Detak jantung meningkat.
  • Sakit kepala berdenyut.

Pertolongan pertama korban heat stroke

Mengutip laman P2PTM Kemenkes RI, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama pada korban heat stroke.

  1. Pindahkan korban ke ruangan yang dingin, misalnya ruangan ber-AC.
  2. Kompres beberapa bagian tubuh korban dengan air dingin, jika perlu gunakan pula kipas angin.
  3. Siram badan korban dengan menggunakan air dingin. Pada anak-anak, basahi pakaiannya dan lap seluruh badan sesering mungkin.
  4. Monitor suhu badan dan lanjutkan tindakan di atas hingga suhu tubuh anak turun di bawah 38 persen.
  5. Jika upaya-upaya tersebut tidak berhasil, segera hubungi dokter untuk pertolongan lebih lanjut.

Ingat, cara-cara di atas adalah pertolongan pertama yang bisa Bunda lakukan, sambil menunggu pertolongan dari tenaga medis.

Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat ketika anak bermain di luar ruangan. Namun yang paling penting, jangan biarkan anak terlalu lama berada di bawah terik matahari.




Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui Saat Bayi Alami Batuk Pilek

Sebelumnya

Susu Kedelai, Benarkah Baik untuk Kesehatan Jika Diminum Secara Rutin?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health